Sanur, 19 Mei 2012
Hadiah
untuk Tahun ke-20 untukku dari Diriku
Akhirnya.....!!! Aku
mewujudkan planning “celebrate my 20th-ku”. Ya, meskipun tanggal 14
Mei sudah berlalu sejak lima hari yang lalu, but no problemo. Aku senang hari
ini. Hari ini aku sebut dengan “my day”, “me time”, “solitude time”. Hari ini
aku merayakan tahun ke 20-ku dengan diriku sendiri. Aku melakukan
kegiatan-kegiatan yang aku suka. Aku pergi ke toko buku, pergi ke warung makan
cepat saji favoritku, dan yang terakhir akhirnya aku pergi ke pantai Sindhu. J
“Me time-ku” hari ini
ku awali dengan pergi ke toko buku. Kurang lebih 3 jam ku habiskan untuk
membaca-baca buku yang ingin ku baca. Hahahaha. Hal rutin yang aku lakukan
ketika ke toko buku adalah langsung ke rak novel. Membaca satu atau dua buah
novel yang menarik, membaca beberapa sinopsis novel, dan membeli sebuah novel
yang memang ku rencanakan akan ku beli jauh hari sebelumnya. Kali ini aku
memang sangat ingin membeli novel Dimsum Terakhir karya Clara Ng. Novel itu
sudah sangat ingin ku miliki sejak pertama kali aku membaca novel karya Clara
Ng yang berjudul Gerhana Kembar. Entahlah, aku jadi jatuh cinta pada Clara Ng
setelah membaca salah satu novelnya.
Seperti biasa, aku
terserang galau di toko buku. Galau karena menemukan begitu banyak buku bagus,
ingin membelinya, tapi apa daya anggaran tidak mencukupi. Sungguh! Itu galau
paling maksimal. (Oya, sebelumnya aku sangat berterima kasih pada ibuku karena
telah “menyuntikkan” dana padaku untuk membeli buku. Ya, seperti yang ku ceritakan
pada tulisanku sebelumnya, aku termasuk orang yang sangat beruntung memiliki
ibu yang mencintai buku dan tidak pernah melarangku membeli buku. Aku anggap
buku yang ku beli adalah hadiah ulang tahun-ku yang ke-20 dari ibuku.) Hari ini
aku menemukan banyak buku bagus yang nyaris mengalahkan Dimsum Terakhir sebagai
kandidat buku yang akan aku beli. Tetapi akhirnya aku menguatkan niatku untuk
membeli Dimsum Terakhir dengan pertimbangan skala prioritas, keinginan yang
sudah lama terpendam, dan buku-buku yang lain itu bisa kubeli di lain
kesempatan. hehehehe
Dan...
Woooaalllaaa....! Dimsum Terakhir dengan cover terbaru kini sudah resmi menjadi
milikku. Aku sangat senang J . Dan seperti biasa, ku tulis tempat
dan tanggal pembelian buku itu di halaman pertamanya.
Setelah pinggangku
sakit karena berdiri selama kurang lebih tiga jam di toko buku dan karena
perutku sudah keroncongan, maka kuputuskan untuk pergi ke warung makan cepat
saji favoritku di kawasan Sanur. Aku makan gratis hari ini karena kakakku memberiku
sebuah kupon bazzar yang bisa ditukar dengan salah satu paket makanan di
restoran cepat saji itu. Dari Denpasar, aku menuju Sanur dan kurang dari 20
menit aku tiba dengan selamat di tempat tujuan :D. Aku menukar kupon itu dengan
seperangkat makanan yang kemudian ku makan dengan tidak berperikemakanan
(maklum laper banget). Oya, karena saking ganasnya, aku juga memesan segelas
eskrim. hehehehe. Setelah menghabiskan semua makanan itu, aku pun membuka mesin
tik ku dan mulai menulis. Seperti biasa, aku menulis semua hal yang ingin aku
tulis. Semua ide yang sebelumnya hanya aku simpan rapi di dalam kepalaku.
Tulisan ini juga termasuk salah satu ide itu.
Ketika kurasa cukup
menulis dan menikmati “me time-ku” di tempat ini, aku pun melanjutkan
perjalananku ke pantai Sindhu. Pantai Sindhu terletak sangat dekat dengan
warung makan cepat saji ini. Tidak lebih dari sepuluh menit aku sudah sampai di
pantai Sindhu. Aku sangat suka pantai ini. Tenang. Tidak ada ombak. Dan
berpasir putih, Aku juga menyempatkan diri berterima kasih pada pantai Sindhu
Karena telah ikut campur tangan dalam pembuatan puisi “Sindhu Senja Hari” ku.
Terima kasih, Sindhu J . Ingat, jangan katakan kepada
kekasihku, kalau aku sering bercerita tentangnya padamu! hahahahaha.
Aku mengakhiri
“me-time” ku hari ini dengan menikmati senja di pantai Sindhu. Aku membiarkan
aroma laut, pasir, dan karang menyatu dalam tubuhku. Menciptakan sebuah
citarasa yang sangat indah dan menenangkan. Ku biarkan ia menghadirkan
kelebat-kelebat kenangan dalam pikiranku seperti slide show foto yang muncul
silih berganti. Aku tersenyum merasakan itu. Ku pejamkan mataku. Selamat
menjalani tahun ke-20 mu Ida Ayu Putri Adityarini, mendewasalah dalam pelukan
semesta.
(Poedidith, Sanur, 19 Mei 2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar