Rabu, 23 Mei 2012

Hadiah untuk Tahun ke-20 untukku dari Diriku


Sanur, 19 Mei 2012

Hadiah untuk Tahun ke-20 untukku dari Diriku

Akhirnya.....!!! Aku mewujudkan planning “celebrate my 20th-ku”. Ya, meskipun tanggal 14 Mei sudah berlalu sejak lima hari yang lalu, but no problemo. Aku senang hari ini. Hari ini aku sebut dengan “my day”, “me time”, “solitude time”. Hari ini aku merayakan tahun ke 20-ku dengan diriku sendiri. Aku melakukan kegiatan-kegiatan yang aku suka. Aku pergi ke toko buku, pergi ke warung makan cepat saji favoritku, dan yang terakhir akhirnya aku pergi ke pantai Sindhu. J
“Me time-ku” hari ini ku awali dengan pergi ke toko buku. Kurang lebih 3 jam ku habiskan untuk membaca-baca buku yang ingin ku baca. Hahahaha. Hal rutin yang aku lakukan ketika ke toko buku adalah langsung ke rak novel. Membaca satu atau dua buah novel yang menarik, membaca beberapa sinopsis novel, dan membeli sebuah novel yang memang ku rencanakan akan ku beli jauh hari sebelumnya. Kali ini aku memang sangat ingin membeli novel Dimsum Terakhir karya Clara Ng. Novel itu sudah sangat ingin ku miliki sejak pertama kali aku membaca novel karya Clara Ng yang berjudul Gerhana Kembar. Entahlah, aku jadi jatuh cinta pada Clara Ng setelah membaca salah satu novelnya.
Seperti biasa, aku terserang galau di toko buku. Galau karena menemukan begitu banyak buku bagus, ingin membelinya, tapi apa daya anggaran tidak mencukupi. Sungguh! Itu galau paling maksimal. (Oya, sebelumnya aku sangat berterima kasih pada ibuku karena telah “menyuntikkan” dana padaku untuk membeli buku. Ya, seperti yang ku ceritakan pada tulisanku sebelumnya, aku termasuk orang yang sangat beruntung memiliki ibu yang mencintai buku dan tidak pernah melarangku membeli buku. Aku anggap buku yang ku beli adalah hadiah ulang tahun-ku yang ke-20 dari ibuku.) Hari ini aku menemukan banyak buku bagus yang nyaris mengalahkan Dimsum Terakhir sebagai kandidat buku yang akan aku beli. Tetapi akhirnya aku menguatkan niatku untuk membeli Dimsum Terakhir dengan pertimbangan skala prioritas, keinginan yang sudah lama terpendam, dan buku-buku yang lain itu bisa kubeli di lain kesempatan. hehehehe
Dan... Woooaalllaaa....! Dimsum Terakhir dengan cover terbaru kini sudah resmi menjadi milikku. Aku sangat senang J . Dan seperti biasa, ku tulis tempat dan tanggal pembelian buku itu di halaman pertamanya.
Setelah pinggangku sakit karena berdiri selama kurang lebih tiga jam di toko buku dan karena perutku sudah keroncongan, maka kuputuskan untuk pergi ke warung makan cepat saji favoritku di kawasan Sanur. Aku makan gratis hari ini karena kakakku memberiku sebuah kupon bazzar yang bisa ditukar dengan salah satu paket makanan di restoran cepat saji itu. Dari Denpasar, aku menuju Sanur dan kurang dari 20 menit aku tiba dengan selamat di tempat tujuan :D. Aku menukar kupon itu dengan seperangkat makanan yang kemudian ku makan dengan tidak berperikemakanan (maklum laper banget). Oya, karena saking ganasnya, aku juga memesan segelas eskrim. hehehehe. Setelah menghabiskan semua makanan itu, aku pun membuka mesin tik ku dan mulai menulis. Seperti biasa, aku menulis semua hal yang ingin aku tulis. Semua ide yang sebelumnya hanya aku simpan rapi di dalam kepalaku. Tulisan ini juga termasuk salah satu ide itu.
Ketika kurasa cukup menulis dan menikmati “me time-ku” di tempat ini, aku pun melanjutkan perjalananku ke pantai Sindhu. Pantai Sindhu terletak sangat dekat dengan warung makan cepat saji ini. Tidak lebih dari sepuluh menit aku sudah sampai di pantai Sindhu. Aku sangat suka pantai ini. Tenang. Tidak ada ombak. Dan berpasir putih, Aku juga menyempatkan diri berterima kasih pada pantai Sindhu Karena telah ikut campur tangan dalam pembuatan puisi “Sindhu Senja Hari” ku. Terima kasih, Sindhu J . Ingat, jangan katakan kepada kekasihku, kalau aku sering bercerita tentangnya padamu! hahahahaha.
Aku mengakhiri “me-time” ku hari ini dengan menikmati senja di pantai Sindhu. Aku membiarkan aroma laut, pasir, dan karang menyatu dalam tubuhku. Menciptakan sebuah citarasa yang sangat indah dan menenangkan. Ku biarkan ia menghadirkan kelebat-kelebat kenangan dalam pikiranku seperti slide show foto yang muncul silih berganti. Aku tersenyum merasakan itu. Ku pejamkan mataku. Selamat menjalani tahun ke-20 mu Ida Ayu Putri Adityarini, mendewasalah dalam pelukan semesta.

(Poedidith, Sanur, 19 Mei 2012)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar